Nasihat Untuk Diri Sendiri : Orang Tua, Pentingkah?
Assalamu’alaikum
Beberapa dari teman-teman mungkin sudah bisa menebak isi
dari tulisan saya kali ini. Orang Tua, Pentingkah?
Mungkin teman-teman sudah akrab dengan kisah dongeng Malin Kundang
yang durhaka kepada orang tuanya, lalu ia berubah jadi batu. Masa iya sih
sebegitunya doa orang tua bisa di ijabah?. Kisah nyata berasal dari pemuda di Jeddah yang akan divonis hukuman penjara 10 tahun, padahal ia tidak bersalah. Karena
fitnah yang didapatkannya ini, satu jam sebelum divonis ia pun meminta pendapat kepada seorang
syaikh lewat telfon tentang apa yang harus ia lakukan. Syaikh bertanya kepada
pemuda tersebut “apakah kamu masih punya orang tua yang hidup?”. Pemuda itu
menjawab “masih syaikh ibu saya, kalau ayah sudah meninggal”. Lalu Syaikh
tersebut bilang “sekarang kamu masih ada waktu satu jam, keluar dari pengadilan
dan cari tempat makan terbaik yang ada disana. Lalu, kamu belikan makanan yang
terbaik darisana lalu kamu bawakan kepada ibumu. Ajak ibumu makan bersama”. Sang
pemuda yang heran menjawab, “Syaikh saya satu jam lagi divonis di penjara, mana
ada waktu?”. “coba kamu lakukan, niatkan tulus untuk berbakti kepada orang tua”,
jawab Syaikh. Lalu, satu jam setelah itu pemuda tadi menelfon Syaikh seraya
bersyukur “Alhamdulillah syaikh, Jazakallah khair, semoga Allah membalas
kebaikanmu. Saya tidak jadi divonis karena tiba-tiba ada orang yang datang
memberitahu kejahatan yang sebenarnya serta membawa bukti yang kuat dan
ternyata terbongkar semua dusta ini”. Lalu Syaikh bertanya “kira-kira menurutmu
apa sebabnya?”. “Demi Allah Syaikh, semenjak saya masuk kerumah saya membawakan
ibu saya makanan, ibu saya sangat bergembira. Sambil menangis ia terus
mendoakan saya ‘nak semoga urusanmu mudah’.
Padahal ibu saya tidak tahu samasekali urusan saya.’semoga panjang umur, semoga kamu ini.. itu..’ selama setengah jam
penuh saya didoakan oleh ibu saya. Dan saya merasa doa ibu saya lah yang
membuat saya selamat”. Syaikh menjawab, “Begitulah arti bakti kepada orang tua”.
Sebegitu dahsyatnya doa Orang Tua. Mereka mungkin tidak bisa
berhenti memikirkan kita, “anakku sudah makan belum, bagaimana nanti ini… itu…,
apakah anakku sudah sampai tujuannya atau belum” dan masih banyak pertanyaan
lain yang mungkin sering berada di pikiran Orang Tua kita. Tapi mungkin kita
sering lupa sama Orang Tua kita. Ingatkah dulu sebelum kamu ada di perut ibumu,
mereka selalu menantikan kehadiran dirimu?. Apa yang terjadi setelah itu?
setelah kamu ada diperutnya kamu mulai menyusahkan ibumu, kesana kemari ibumu
harus membawamu. Selalu berhati-hati supaya kamu baik-baik saja. Kamu
bergerak-gerak di perut ibumu, menendang perutnya, namun apa yang dikatakan
ibumu kepada ayahmu? Apakah ia marah-marah mengeluh? Tidak. Ibumu senang saat
kamu menendang perutnya. “yah, anak kita suka nendang nih.” ia mengatakannya dengan penuh senyum di wajahnya. bukankah melahirkanmu mengorbankan nyawa ibumu? Apakah kamu pernah membayangkannya? Kamu lahir pun
masih menyusahkan, tangisanmu di malam hari. Waktu tidur Orang Tua mu semakin
sempit. Apakah mereka membencimu?. Mereka sangat mencintaimu. Seiring
berjalannya waktu kamu pun tumbuh besar, diajarkannya lah berbagai macam hal
baru kepadamu. masuk Sekolah di hari pertamamu, betapa bahagianya mereka. Terus
bertumbuh besarnya dirimu, Apa yang telah kamu balas kepada mereka? Kamu sudah
tumbuh besar dan semakin pintar. Saking pintarnya dirimu, kamu sering
membohongi mereka. Minta uang untuk membeli buku sekolah atau bayaran sekolah,
tapi nominal yang kamu sebut itu berlebih untuk tambah uang jajanmu. Izin kerumah teman untuk meminjam
buku pelajaran atau kerja kelompok tapi malah Pacaran atau melakukan maksiat lain. Apa lagi kebohongan
lainnya? Betapa pintarnya dirimu? Bukankah kamu bukan apa-apa bila mereka tidak
mengajarkanmu apapun saat kamu baru lahir? Jadi inikah balasanmu kepada mereka?Sekalipun
kamu meminta jantung mereka pun, mungkin mereka akan memberinya. Begitulah
Orang Tua.
“Sungguh
terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa,
wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina)
seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari
keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.”(HR.
Muslim)
Semoga Penulis khususnya, dan teman-teman pembaca umumnya(Sesuai judul
Nasihat Untuk Diri Sendiri), terus berbakti kepada orang tua dengan
sebaik-baiknya.
Wassalamu’alaikum
------------------------------------------------------------------------------
Sumber Referensi :
https://rumaysho.com/480-ibu-ayah-aku-ingin-meraih-surga.html
https://www.youtube.com/watch?v=PC0oFHJFNUg
Mummys Gold Casino: $12K Bonus for $10 free + 120 spins
BalasHapusMummys Gold Casino's newest member is giving $12K 춘천 출장샵 a free casino 속초 출장샵 credit. That's an 춘천 출장마사지 amazing amount of money for 화성 출장마사지 new players. 동두천 출장안마